Tobatenun Hadirkan Revitalisasi Tenun Batak di Indonesia Pavilion, World Expo 2025 Osaka

Tobatenun Hadirkan Revitalisasi Tenun Batak di Indonesia Pavilion, World Expo 2025 Osaka

Pada tanggal 18–24 Agustus 2025, Tobatenun hadir di Indonesia Pavilion dalam rangkaian World Expo 2025 Osaka, Jepang. Kehadiran Tobatenun menjadi salah satu sorotan karena memperkenalkan kembali warisan tenun Batak melalui koleksi revitalisasi ulos yang sarat makna budaya dan nilai keberlanjutan.

Salah satu karya yang ditampilkan adalah Tumtuman Motif Sederhana. Tenun ini dibuat dengan teknik songket atau jungkit khas Batak Toba yang menghasilkan tampilan hampir serupa pada kedua sisi kain. Sejak dahulu, Ulos Tumtuman digunakan dalam acara sukacita seperti pernikahan, meski kadang juga hadir pada upacara dukacita. Nama Tumtuman sendiri berasal dari kata ditumtumhon, yang berarti “digenggam erat”. Versi revitalisasi oleh Tobatenun menghadirkan inovasi berupa sirat dengan teknik ronce manik-manik, memberikan sentuhan kontemporer tanpa meninggalkan akar tradisinya.

Selain itu, Tobatenun juga menghadirkan Sadum Revitalisasi, ulos dengan dominasi warna merah yang mencerminkan semangat, keceriaan, dan kehangatan keluarga. Dalam budaya Batak Toba, Ulos Sadum sering dijadikan hadiah penuh kasih kepada tamu istimewa. Revitalisasi Tobatenun menghadirkan kembali motif lengkap yang kini jarang ditemukan, dipadukan dengan latar hitam yang tegas serta ragam hias songket berwarna-warni. Kehadiran karya ini membuktikan bahwa keindahan tenun Batak tetap relevan sekaligus memancarkan nilai budaya yang mendalam.

Koleksi kain kreasi lainnya adalah Bintang Maratur Revitalisasi, yang secara harfiah berarti “bintang teratur”. Ulos ini dibuat dengan teknik ikat yang menghasilkan motif tajam dan rapi, biasanya dikenakan perempuan dalam berbagai upacara, termasuk tujuh bulanan. Tobatenun mengembangkan versinya dengan kombinasi teknik ikat dan songket, sehingga menghasilkan efek timbul di bagian tengah dan ujung kain. Inovasi ini memperlihatkan bagaimana tenun Batak dapat dikembangkan dengan tetap menghargai pakem tradisional.

Lebih dari sekadar produk budaya, Tobatenun mengusung misi keberlanjutan yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Semua koleksi dibuat oleh penenun lokal menggunakan bahan ramah lingkungan, sekaligus mendukung praktik kerja yang etis dan meningkatkan kesejahteraan komunitas perajin. Dengan demikian, setiap helai ulos tidak hanya menyimpan kisah yang luhur, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan konsumsi dan produksi berkelanjutan.

Partisipasi Tobatenun di Global Expo 2025 Osaka menunjukkan bahwa tenun Batak memiliki tempat penting dalam kancah internasional. Lebih dari sekadar warisan budaya, wastra Nusantara adalah simbol identitas, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas generasi. Melalui karya tenunnya, Tobatenun menunjukkan komitmennya untuk menjaga sekaligus menghidupkan kembali tradisi Batak agar terus relevan.

Previous Article Next Article

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published

Keep in touch with the latest update
Get special discount for new subscribers